Potret atau Fotografi Potret merupakan seni
fotografi yang menarik. Karena pada fotografi potret akan menampilkan obyek
manusia, baik secara individual maupun kelompok, yang menonjolkan unsur
kepribadian obyek foto tersebut. Yang termasuk foto potret adalah foto orang
yang dicintai, foto teman-teman maupun anggota keluarga. Sebuah foto potret
akan menampilkan orang dalam bentuk seluruh badan, atau separuh badan (pinggang
ke kepala), atau close up yaitu wajah dan bahu saja atau bahkan kepala
saja.
Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan
perencanaan yang baik. Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja,
namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada
dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut,
namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan
warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer
profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda bisa
membuat foto potret sendiri.
Berikut ini
beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.
- Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?
Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi
atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto
seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau
lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena
dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan
sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi
pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati
cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda.
Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.
Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.
Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.
- Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?
Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan
membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau
layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika
ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat
memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya
tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit
menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada
dagunya jika terlalu menunduk.
- Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?
Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang,
perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda
dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama. Jika Anda akan mengambil
foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto
seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap.
Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia
menggunakan pakaian berwarna terang. Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat
difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah
lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak
mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa
kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar
seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah
sesuai.
- Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?
Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan
situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar
kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan
latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis.
Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam
foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.
- Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?
Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda
bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang
diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor Anda
juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan
dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan
meja atau alat jahit sebagai latar belakang.
- Lensa apa yang cocok untuk foto potret?
Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai
150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau
mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda
dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau
menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
- Bagaimana komposisi foto yang tepat?
Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek
yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat
bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek
yang Anda foto.
Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
- Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?
Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi
rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat,
mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga
hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya
lebih ramping. Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki.
Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subyek yang
Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan
kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan
fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.
- Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?
Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan
kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi.
Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang
lainnya.
- Bagaimana dengan pencahayaan?
Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor),
saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya
terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat
mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.
Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari. Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.
Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari. Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.
Sekarang Anda
sudah siap untuk mengambil foto sahabat, anggota keluarga atau pasangan Anda
dengan hasil yang lebih baik bahkan bisa menyamai hasil dari fotografer
profesional. Selamat memotret!
contoh foto Natasha, salah satu artis thailand yang cukup populer dengan gaya acting dan gitarnya yang menawan membuat terkagum-kagum untuk melihatnya... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar